DAFTAR
ISI
HAL
HALAMAN
JUDUL…………………………….................................. i
DAFTAR
ISI…………………………………………………………... ii
LATAR
BELAKANG………………………………………………… iii
ISI……………………………………………………………………... iv
KESIMPULAN………………………………………………………... v
PERTANYAAN………………………………………………………. vi
JAWABAN…………………………………………………………… vii
ii
LATAR BELAKANG
Dalam
system manajemen penerapan k3 ada beberapa tahapandan langkah-langkah yang harus
di lakukan agar manajemen penerapan k3
dapat berjalan secara efektif, yaitu tahapan persiapan, dan tahap pengembangan
penerapan yang meliputi: menyatakan komitmen,
menetapkan cara penerapan, membentuk kelompok kerja, menetapkan sumber
daya yang di perlukan, kegiatan penyuluhan, peninjauan system, penyusunan
jadwal kegiatan , pengembangan system manajemen k3, penerapan system, proses
sertifikasi.
Sistem manajemen penerapan k3 dalam
perusahaan harus dilakukan oleh manajemen puncak, komitmen manajemen puncak
harus dinyatakan bukan hanya dalam kata-kata tetapi juga harus dengan tindakan
nyata agar dapat diketahui, di pelajari, dihayati, dan di laksanakan oleh
seluruh anggota dan staff karyawan perusahaan.
Untuk itu selama kurang lebih satu
tahun perusahaan harus siap menghadapi gangguan keadaan keuangan pada
perusahaan karena banyaknya waktu yang seharusnya dikonsentrasikan untuk
memproduksi atau beroperasi banyak terserap oleh prosespenerapan ini.
iii
LANGKAH-LANGKAH
PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
System
manajemen Keselamatan dan kesehatan kerja SMK3 mendapat perhatian yang sangat
penting saat ini, karena masih tingginya angka kecelakaan kerja.SMK3 bertujuan
menciptaptakan system Kesematan dan kesehatan kerja di tempat kerja, dengan
menciptakan unsur manajemen, tenaga kerja
kondisi dan lingkungn kerja yang terintegrasi dalam rangka mencegah dan
mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja, serta terciptanya tempat kerja
yanga aman, efisien dan produktif (Sastro Hadiwiryo, 2002)
Dengan
memperhatikan banyaknya resiko yang di peroleh perusahaan maka mulailah di
terapkan manajemen resiko yang telah menerapkan pola preventif terhadap
kecelakaan yang akan terjadi, manajemen resiko tidak hanya menuntut
keterlibatan pihak manajemen tapi juga komitmen manajemen puncak dan seluruh
pihak yang terkait (Rudiyanto, 2003)
Mengingat
tingginya angka kecelakaan di Indonesia maka pemerintah mengeluarkan UU RI No.
13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, pasal 87 UUtersebut mewajibkan setiap
perusahaan menerapkan SMK3 sebagai bagian dari Manajemen perusahaan, dan bagi
yang tidak menerapkannya akan di beri sanksi. Selain itu telah di keluarkan
pula PERMENAKER No. 05/MEN/1990 tentang Penerapan SMK3 dan audit SMK3.
Pada sebagian besar
perusahaan, penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di dalam perusahaan harus terus di tingkatkan secara terus
menerus dalam pelaksanaanya, sebagai sebuah jaminan bahwa penerapan yang di
lakukan berkontribusi terhadap perkembangan ataupun kemajuan perusahaan dan
juga dapat memperkecil kemungkinan kecelakaan yang bisa terjadi pada para
pekerja atau lebih singkatnya dapat menjamin keselamatan dan kesehatan pekerja pada
saat bekerja.Oleh karena itu penerapan
k3 di sebuah perusaan memiliki langkah-langkah yang terbagi menjadi dua tahapan.Tahapan
dan langkah-langkahnya adalah.
v . Tahap Persiapan.
Tahap
persiapan merupakan,langkah awal yang harus di lakukan oleh sebuah perusahaan
setelah itu baru di ikuti langkah-langkah lainnya.Dan perusahaan ketika
melakukan tahap-tahap persiapanharus melibatkan sejumlah personelnya untuk
dapat menerapkan tahapan dan langkah-langkahnya. Adapun Tahapan persiapannya
adalah:
·
Komitmen manajemen puncak.
·
Menentukan ruang lingkup
·
Menetapkan cara penerapan
·
Membentuk kelompok penerapan
·
Menetapkan sumber daya yang diperlukan
v Tahap
Pengembangan dan Penerapan.
Pada
tahapan ini berisi langkah-langkah yang harus di dilakukan oleh perusahaan,
untuk dapat melakukan pengembangan dan penerapan k3. Langkah langkahnya adalah:
1
Ø Langkah
1
Menyatakan
Komitmen
Yang
perlu kita garis bawahi adalah Penerapan K3 bukan hanya tanggung jawab Manejemen
K3 saja, tapi juga tanggung jawab semua anggota perusahaan mulai dari Manajemen
puncak sampai karyawan yang memiliki kedudukan rendah di dalam perusahaan itu.
Namun karena Manajemen puncak memiliki kedudukan yang tinggi di dalam
perusahaan maka Manejemenlah yang mengetuai pelaksanaan penerapan K3 serta di
dukung oleh karyawan yang lain, dan berhasil atau tidaknya penerapan tergantung
pada Manajemen. Karena itu lah adanya Komitmen sangat berperan besar pada
persiapan penerapan K3 tanpa adanya Komitmen penerapan K3 tidak akan berjalan
seperti apa yang telah di rencanakan.
Ø Langkah
2.
Menetapkan
Cara Penerapan
Untuk
menetapakan cara penerapan K3, sebuah perusahaan agar lebih bijak dan juga agar
tidak terjadinya kesalahan, perusahaan dapat menggunakan atau mencari orang-orang
yang ahli dan mempunyai banyak pengalaman serta mengerti bagaimana cara-cara
penerapan K3 yang baik dan benar, sehingga dapat mengetahui bagaimana cara yang
paling efektip dalam proses penerapan K3. Adapun penerapannya adalah:
1. Sumberdaya,
struktur organisasi dan pertanggung jawaban
a. Pimpinan
puncak harus menjadi penanggung jawab utama untuk K3 dan system Manajemen K3
b. Pimpinan
puncak harus menunjukan komitmennya
c. Penyedia
jasa harus menentukan tanggung jawab k3
d. Penyedia
jasa dapat memotipasi karyawan di tempat kerja untuk bertanggung jawab terhadap
aspek-aspek k3
2
2. Kompetensi,
pelatihan dan penyuluhan
a. Menjamin
setiap karyawan yang terlibat dalam pekerjaan yang mengandung resiko K3
b. Mengidentifikasi
dan melaksanakan pelatihan K3 dan SMK3 sesuai dengan kebutuhannya
c. Mengevaluasi
keefektifan pemilihan
d. Membuat,
menerapkan dan memelihara prosedur kerja karyawan
e. Prosedur
pelatiahan harus mempertimbangkan perbedaan tingkatan.
Ø Langkah
3
Membentuk Kelompok Kerja Penerapan
Kelompok
kerja, dapat di bentuk dengan mengambil perwakilan darisetiap unit kerja, hal
ini bertujuan agar setiap unit bisa bertanggung jawab terhadap satuan unit
kerjanya. Dalam proses penerapan anggota kelompok kerja memiliki fungsi sebagai
agen dan fasilisator. Karena ketika mereka ingin menerapkan k3 pada anggota
satuan kelompok unitnya , merekalah yang harus terlebih dahulu menerapkannya
karena mereka yang menjadi acuan untuk anggotanya, dan mereka dapat menjelaskan
mamfaat dan konsekuensi yang harus di tanggung.
Ø Langkah
4
Menetapkan
Sumber Daya Yang Diperlukan
Sumber
daya yang di perlukan meliputi:
§ Orang
Orang
pada kata di atas maksudnya adalah sumber daya manusia yang di tetapkan dan
diberi tugas penuh dalam proses penerapan k3.
§ Perlengkapan
Maksud dari
perlengkapan adalah mmenyiapkan fasilitas-fasilitas yang dapat menunjang proses
penerapan baik itu darifasilatas ruangan
ataupun peralatan yang di gunakan.
§ Waktu
Penerapan k3 memerlukan
waktu yang cukup lama , karena untuk menerapkan k3 tak semudah seperti
membalikan telapak tangan, karena banyak pekerjaan yang harus di kerjakan, yang
dapat menguras waktu, dana perusahaan ataupun tenaga sumber daya manusia.
Ø Langkah
5
Kegiatan penyuluhan
Kegiatan penyuluhan pada penerapank3
memiliki beberapa tujuan penting yaitu:
§ Menyamakan
presefsi dan motifasi betapa pentingnya penerapan k3 pada perusahaan
§ Dapat
membangun komitmen kepada seluruh anggota yg ada di perusahaan agar dapat
menerapkan k3 dengan tatacara yg benar dan efektif.
Penerapan
k3 di lakukan dan dilaksanakan oleh seluruh personel perusahaan, oleh karena
itu penyuluhan di lakukan agar semua karyawan ikut serta dalam melaksanakanya.
Ø Langkah
6
Peninjauan
system
Salah satu
fungsi daridi bentuknya kelompok kerja adalah untuk melakukan peninjauan system
, apakah sudah sesuai dengan persyaratan yang ada dalam SMK3. Serta prosedur
dan tatacara penerapannya apakah sudah benar.
Ø Langkah
7
Penyusunan
Jadwal Kegiatan
Penyusunan
jadwal kegiatan harus mempertimbangkan hal hal berikut ini:
§ Ruang
lingkup pekerjaan
§ Kemampuan
wakil manajemen dan kelompok kerja penerapan untuk membagi waktu
Wakil manajemen bukan hanya
mempunyai tugas untuk menerapkan k3, tapi wakil manajemen juga masih mempunyai
tanggung jawab terhadap pekerjaanya pada perusahaan ,dan salah satu dari
keduanya tidak bisa di tinggalkan, karena menjalankan langkah-langkah penerapan
k3 sangat penting, begitu juga pekerjaan di perusahaan sama pentingnya untuk
kelangsungan produksi perusahaan. Maka agar keduanya tidak terbengkalai Wakil
manajemen harus mampu mengatur ataupun
membagi waktu untuk keduanya.
Ø Langkah
8
Pengembangan
Sistem Manajemen
Beberapa kegiatan
yang dapat di lakukan dalam manajemen K3dalam tahap pengembangan sisstem
manajemen K3 adalah:
·
Dokumentasi
Pendokumentasian
merupakan unsur utama setiap satuan system manajemen dan buat sesuai dengan kebutuhan perusahaan ,
perusahaan perusahaan harus dengan jelas menentukan dokumen dan pengendnaga aliannya
yang efektif. Pendokumentasian SMK3 mendukung kesadaran tenagm a kerja dalam rangka mencapai tujuan
k3 dan evaluaasi terhadap system dan kinerja kesehatan dan keselamatan kerja.
·
Pembagian kelompok
·
Penyusunan bagan air
·
Penulisan manual system manajemen k3
·
Prosedur
Ø Langkah
9
Penerapan Sistem
Penerapan system
sudah dapat di laksanaka , setelah satu dokumen telah selesai, tidak harus
menunggu terlebih dahulu dokumen lainnya
selesai, tapi setelah selesainya satu dokumen sudah mencakup satu elemen
standar jadi bisa langsung menerapkan system k3.
Ø Langkah
10
Proses sertifikasi
Proses
sertifikasi dapat di lakukan oleh banyak lembaga system manajemen K3, misalnya
OHSAS 18001:1999. Organisasi bebas menentukan organisasi manapun yang
diinginkan.
6
KESIMPULAN
Setelah
kami mempelajari dan memahami Langkah Langkah Penerapan k3 pada materi di atas,
maka dapat di simpulkan bahwa, langkalangkah penerapan k3 di dalam perusahaan
atau organisasi merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak bisa di
anggap remeh.
Perusahaan
harus menyedikan waktu khusus untuk membentuk dan menyiapkan sturuktur
organisasi untuk mengatur dan menerapkan langkah-langkah penerapan k3, namun
yang perlu di pahami bahwa penerapan k3 bukan hanya harus diterapkan dan
dilakukan oleh manejemen k3 saja tapi juga harus adanya keterlibatan semua
anggota perusahaan, mulai dari manejemen puncak sampai karyawan, semuanya harus
terlibat langsung dan aktif, karena ketika penerapan k3 sudah diterapkan dengan
baik maka keuntungannya bias terjadi pada seluruh aspek baik itu untuk
keuntungan perusahaan maupun untuk
keselamatan dan kesehatan kerja perusahaan.
v
PERTANYAAN
1) Dewi
Sartika, M
Tolong
jelaskan cara cara, menetapkan cara penerapan ?
2) Fiqih
Anugrah
Jelaskan
tahap-tahap pengembanngan K3, yaitu dokumentasi,pembagian kelompok, penyusun
bagan air, penulisan manual system manajemen K3, prosedur dan instruksi kerja ?
3) Nurul
Salamah
Apa
perbedaan dari membentuk kelompok kerja dan pembagian kelompok kerja ?
Dan
Mengapa pembagian kelompok kerja tidak di masukankan ke dalam langkah tiga, yaitu membentuk keompok kerja
penerapan ?
4) Lorentius
Menyatakan
komitmen apakah itu termasuk tahap persiapan atau tahap pengembangan dan
penerapan ?
5) Akbar
Andesta
Bagaimanakah
melakukan peninjauan system yang efektif dan mengapa harus melakukan
peninjauaan system ?
6) Beni
Mengapa,
penerapan system sudah dapat di laksanakan setelah selesai satu dokumen, tidak
harus menunggu semua dokumen selesai ?
vi
JAWABAN
1. Menetapkan
cara penerapan, yaitu dengan cara
-
Menetapkan sumber daya, struktur
organisasi dan pertanggung jawaban
-
Selanjutnaya yaitu dengan kompetensi, pelatihan
dan penyuluhan
-
Perusahaan harus mengikuti angkah
langkah penerapan k3
-
Dan juga bisa memintak bantuan jasa
konsultan agar tau cara penerapan yang baik dan benar
(Jeprian
nosa akbar)
2. Tahap
pengembangan system manajen k3 yaitu
-
Dokumen artinya system manajemen k3 di
dokumenkan atau di arsipkan, setelah itu dapat di berikan kepada karyawan
lainnya agar dapat di pahami dan ikuti.
-
Pembagian kelompok artinya setelah adanya pembentukan kelompok, kelompok
tersebut di bagi-bagi lagi menjadi kelompok-kelompok kecil, yang di wakili oeh
setiap unit kerja.
-
Penyusun bagan air artinya pembagian
struktur manajemen dari puncak sampai ahir atau dari pimpinan puncak sampai
karyawan(di tambahkan oleh Haris Muhamad
Tribakhti)
-
Penulisan manual system manajemen k3
artinya system manajemen k3 di tulis secara manual, agar dapat di pahami dengan
baik.
-
Prosedur artinya susunan atau aturan
system manajeman k3 yang dapat di bentuk oleh kelompok pengembang system
manajemen k3, agar dapat di ikuti oeh karyawan lainnya.
-
Dan instruksi kerja artinya
instruksi(jeprian nosa akbar dan khoirunnisak)
3. Perbedaan
pembentukan kelompok kerja dan pembagian keompok kerja adalah pembentukan
kelompok artinya perusahaan membentuk kelompok kerja agar penerapan langkah-langkah
penerapan k3 dapat berjalan dengan efisien sedangkan pembagian kelompok kerja
artinya setelahdiadakannya pembentukan kelompok kerja , kemudian di bagi bagi
lagi menjadi kelompok kelompok kecil yang di wakili oleh setiap unit, jadi perbedaanya adalah pembentukan kelompok
kerja merupakan bagian umum sedangkan pembagian kelompok merupakan bagian
khusus.
Dan mengapa pembagian keompok kerja tidak di
masukkan pada langkah tiga, itu karena langkah-langkah penerapan k3 sudah
memiliki sturuktur dan setiap langkah langkah memiliki bagian masing masing,
jadi tidak bisa di samakan, karena keduanya sudah ada pada langkah-langkah yang
sudah ditetapkan.(khoirunnisak)
Jawaban tambahan dari kelompok lain
(supriadi) sebelum melakukan pembagian kelompok kita
harus melakukan pembentukan kelompok terlebih dahulu, sesuai dengan aturan yang
ada
(aji purnomo)semua sudah tersusun dalam langkah-langkah
masing- masing, setelah di bentuk kelompok kemudian di kembangkan lagi pada
langkah selanjutnya yaitu dengan cara pembagian kelompok kerja
4. Menyatakan
komitmen termasuk ke dalam tahap pengembangan dan penerapan, karena menyatakan
komitmen prinsip prinsip(yogi herdianto)
5. Cara
melakukan peninjauan system yang efektif yaitu kelompok kerja penerapanyang sudah dibentuk melakukan
pengawasan dan peninjauan apakah system yang sedang berlangsung sudah sesuai
dengan persyaratan yang ada dalam SMK3, peninjauan di lakukan dengan 2 cara
yaitu meninjau dokumen prosedur dan meninjau pelaksanaan. Mengapa harus
melakukan peninjauan system karena peninjauan sytem berguna untuk melihat atau
mengontrol apakah system yang di laksanakan sudah sesuai dengan persyaratan
yang ada serta prosedur dan tata cara
penerapannya apakah sudah benar( yogi herdianto )
6. Mengapa
penerapan system sudah dapat di lakukan setelah satu dokumen selesai tidak
harus menunggu semua dokumen selesai. Itu karena satu dokumen yang telah
selesai sudah mencakup satu elemen dasar, jadi penerapan sudah bisa lakukan
tidak harus menunggu semua dokumen selesai, karena apabila harus menunggu semua
dokumen selesai, itu akan memerlukan waktu yang lama, sedangkan penerapan harus
secepatnya di laksanakan karena hal itu sangat penting bagi
perusahaan.(khoirunnisak)
Jawaban tambahan dari kelompok lain
(Edi pratono) penerapan k3 memerlukan waktu yang
cukup lama, karena penerapan k3 tak semudah seperti kita membalikan telapak
tangan, menyelesaikan satu dokumen saja sudah memerlukan waktu yang cukup lama,
jadi setelah satu dokumen telah selesai maka bisa langsung bisa menerapkannya.
vii