MAKALAH
PROFESI PENDIDIKAN
PROBLEMATIKA
DALAM MELAKSANAKAN PROFESI PENDIDIKAN
DAFTAR ISI
HALAMANJUDUL
……………………………………………………………… I
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………
II
PENDAHULUAN ………………………………………………………………...
III
PEMBAHASAN
I.
Problematikadalammelaksanakanprofesipendidikan
………………….. 1
II.
Adapun problematika yang di hadapi
…………………………………. 2
PENUTUP……………………………………………………………………..…..V
A.
PENDAHULUAN
Sejak disahkankannya Undang-undang No.14 tentang Guru dan
Dosen tahun 2005, pamor profesi guru mulai naik. Profesi ini mulai diminati
lagi oleh banyak orang. Apalagi dengan adanya sertifikasi guru dalam jabatan di
tahun 2007. Telah banyak guru yang mengikuti sertifikasi agar dapat memperoleh
sertifikat guru guna dianggap guru professional serta mengajar lebih
professional, namun walaupun demikian profesi guru bukan tidak ada aral melintang, masih banyak hambatan dan
problematika yang di hadapi dalam melaksanakan profesi pendidikannya, ada
beberapa problematika yang di hadapi
dalam melakasanakan profesi pendidikan, yaitu kurangnya minat guru untuk
meneliti, masalah kesejahteraan guru, kurang kreatifnya guru dalam membuat alat
peraga atau media pembelajaran, ketakutan dan keminderan seorang guru dalam
melakukan ekspresi, serta keberanian seorang guru dalam berinovasi. Untuk mengatasi
problematika guru di atas, diperlukan kerjasama dari kita semua untuk dapat
saling membantu agar guru mampu meneliti, mendapatkan income tambahan dari
keprofesionalannya, dan menyulut guru untuk kreatif dalam mengembangkan sendiri
media pembelajarannya. Bila itu semua dapat terwujud, maka kualitas pendidikan
kita pun akan meningkat
B. PEMBAHASAN
I.
Problematika dalam Melaksanakan Profesi Pendidikan
Ada beberapa Problematika yang
sekarang di hadapi guru dalam melaksanakan profesi pendidikan yang seharusnya
harus di selesaikan demi terwujudnya sumber daya manusia Indonesia yang
kompetitif dan mandiri di masa datang. Oleh karena itu diperlukan upaya yang
sungguh-sungguh dan kontinyu bagi peningkatan dan pengembangan kemampuan
profesional guru, baik itu upaya dari guru itu sendiri, sekolah maupun
pemerintah.
II.
Adapun problematika yang di hadapi
Problematika pertama yang di hadapi oleh seorang guru adalah
kurangnya minat guru untuk meneliti, telah kita ketahui setiap
tahun, depdiknas selalu rutin melaksanakan lomba keberhasilan guru dalam
pembelajaran (LKGDP) tingkat nasional yang diselenggarakan oleh direktorat
Profesi Guru. ). PTK adalah sebuah penelitian yang dilakukan oleh guru di
kelasnya sendiri dengan jalan merencanakan, melaksanakan, dan merefleksikan
tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan untuk memperbaiki
kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat, namu
banyak guru yang malas untuk meneliti di dalam kelasnya sendiri mereka
menganggap bahwa meneliti itu sulit, sehingga tidak terlihatnya sumbangsi guru
untuk meneliti dan menulis sebuah karya ilmiah yang di selenggrakan oleh
direktorat profesi guru jadi pada masalah ini guru terlihat pasif dan hanya
bertugas untuk mengajar tidaka ada upaya untuk memperbaiki kinerja mereka dalam
melaksanakan pengajaran di dalam kelas.
Problematika
yang kedua adalah masalah kesejahteraan,
sudah ada upaya dari pemerintah untuk mensejahterakan kehidupan guru seperti
adanya program sertifikasi guru, namun program sertifikasi tersebut tidak bisa
di lakukan oleh setiap guru ada beberapa syarat yang harus di penuhi oleh guru,
seperti masa kerja, ataupun ada penelitian penelitian yang harus di lakukan.
Oleh karena hal tersebut masih banyak guru yang belum mendapat kesejahteraan
seperti guru yang belum PNS atau guru honorer, belum mendapat gaji tetap dari
pemerintah, guru honor hanya mendapat gaji dari kebijakan sekolah yang di ambil
dari dana bos, dan jumlahnya sangat kecil, dan kadang sama sekali tidak
mencukupi untuk biaya hidup apalagi yang sudah berkeluarga, besar pengeluaran
dari pada penghasilan. Biar bagaimanapun juga profesi guru adalah pilar
terpenting untuk kemajuan bangsa. Oleh karena itu sudah sepantasnya apabila
profesi ini lebih diperhatikan, terlebih kesejahteraannya. Tetapi, jangan
karena kesejahteraan kurang kemudian kreativitas guru menjadi mati.
Problematika
yang ketiga adalah kurang kreatifnya guru dalam membuat alat peraga atau media
pembelajaran, selama ini banyak guru menganggap bahwa siswa hanya botol kosong
yang harus di isi dengan system transfer ilmu, padahal siswa itu butuh
pengembangan butuh inovasi baru, baik dari ilmu ilmu yang di ajarkan maupun
media pembelajaran yang di gunakan, namun banyak guru yang tidak kreatif dan
malas untuk membuat alat peraga guna mendukung proses belajar mengajar, mereka
hanya memakai system CBSH yaitu catat buku sampai habis, atau hanya melakukan
proses belajar dengan system ceramah, yang kadang kadang membuat siswa menjadi
bosan dan mengantuk, karena siswa tidak menemukan hal hal menarik, atau hal hal
baru di dalam kelas, maka dari itu seharusnya guru lebih kreatif untuk membuat
atau menyediakan alat peraga dan juga media pembelajaran, tentunya dengan
dukungan sekolah dan pemerintah, agar dapat menciptakan suasana kelas yang
menarik, kreatif dan penuh semangat agar dapat menciptakan SDM yang lebih
kreatif dan inovatif.
Problematika yang
keempat adalah ketakutan dan keminderan seorang guru dalam melakukan ekspresi, sebuah contoh bagaimana
seorang guru tidak bisa menunjukan ekspresi yang menarik di dalam kelas, dapat
saya ambil dari pengalaman saya ketika menjadi seorang siswa, dan guru yang
paling paling tidak bisa berekspresi itu guru matematika, biasanya guru matematika itu berekspresi
datar dan bahkan menyeramkan, siswa sering menyebutnya guru killer, bagaimana
siswa bisa enjoy untuk belajar kalau melihat ekspresi gurunya saja sudah takut,
seharusnya guru harus lebih ekspresif namun dalam batas kewajaran karena kalau
lebih bisa dikatakan siswa guru yang terlalu over, guru harusnya tidak boleh
takut dan minder untuk berekspresi untuk menciptakan suasana kelas yang
menyenakan namun tetap serius dalam belajar,agar siswa lebih enjoy dan tertarik
untuk mengikuti proses belajar
Problematika
yang terahir adalah keberanian seorang guru untuk berinovasi, banyak guru yang
takut berinovasi dalam pembelajaran, di karena mungkin karena mengikuti aturan
aturan yang ada baik dari sekolah maupun pemerintah, padahal banyak sekali
mamfaat bila guru mau berinovasi, dengan prinsip pembelajaran inovatif, seorang
guru akan mampu memfasilitasi siswanya untuk mengembangkan diri dan terjun di
tengah masyarakatnya. Hal ini dapat dipahami dengan memerhatikan beberapa
prinsip pembelajaran inovatif, yaitu: pembelajaran bukan pengajaran, guru
sebagai fasilitator bukan instruktur, siswa sebagai subjek bukan objek,
multimedia bukan monomedia, sentuhan manusiawi bukan hewani, pembelajaran induktif bukan deduktif, materi
bermakna bagi siswa bukan sekadar dihafal, keterlibatan siswa partisipasif,bukan
pasif. Dan mereka harus
menyari bahwa perubahan yang keil dapat berdampak besar.
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas mengenai problematika dalam melaksanakan profesi
pendidkan dapat disimpulan bahwa
problematika yang dihadapi oleh guru pada saat sekarang adalah yang pertama kurangnya minat seorang guru untuk
meneliti, kedua kurangnya kesejahteraan seorang guru, ketiga adalah kurang kreatifnya seorang
guru dalam membuat alat peraga ataupun media pembelajaran, dan yang keempat
ketakutan dan keminderan seorang guru
dalam berekspresi serta keberanian seorang guru untuk berinovasi.
Dan untuk
mengatasi problematika guru di atas, diperlukan kerjasama dari kita semua baik
guru sekolah dan pemerintah terutama
pemerintah untuk dapat membantu agar guru mampu meneliti Karenanya guru harus
diberikan bekal agar dapat melakukan sendiri Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dan
juga pemerintah harus lebih mensejahterakan kehidupan guru dengan semakin
meningkatnya kesejahteraan guru, maka akan berimbas kepada peningkatan mutu guru
dan kualitas pendidikan, bagaimanapun juga profesi guru adalah pilar terpenting
untuk kemajuan bangsa. Oleh karena itu sudah sepantasnya apabila profesi ini
lebih diperhatikan terlebih kesejahteraannya pengajarnya. Karena setelah guru
mendapatkan kesejahteraan itu akan menyulut guru untuk kreatif dalam
mengembangkan sendiri media pembelajarannya, untuk meningkatkan kekreatifan
guru bukan hanya karena banyaknya dana, denagan dana yang terbataspun
seharusnya guru bisa lebih kreatif untk membuat alat peraga dan bila itu semua
dapat terwujud, maka kuali tas pendidikan kita pun akan meningkat seperti
memampaatkan lapangan, tumbuh tumbuhan di sekitar sekolah dll, Karena alat
peraga tak harus mahal yang sederhana pun bisa.
Selanjutnya, ketakutan dan keminderan seorang guru dalam melakukan
ekpresi merupakan hal yang harus di tanggulangi dan diatasi, seorang guru sudah
seharusnya untuk yakin bahwa setiap guru tanpa terkecuali dapat berinovasi
dalam pembelajarannya, dan menyakini perubahan perubahan kecil yang di lakukan dapat
menghasilkan suatu perubahan yang besar, serta seorang guru harus terbuka
menerima saran dan kritik dari guru lain. Lebih jauh, keberanian seorang guru
dalam berinovasi, serta merta akan membentuk karakternya menjadi kreatif.
Kemampuan dan kapasitasnya, baik hard skill maupun soft skill, akan terasah
dengan sendirinya. Kekreatifan seorang guru, akan berdampak tidak hanya pada
pola komunikasi pembelajaran, tetapi juga akan membentuk suasana serta atmosfir kelas yang menyenangkan.
Bet of the day Casino – What time does the day come and go?
BalasHapusBet of the day air jordan 18 retro red my site and go! See everything we know about gambling air jordan 18 retro yellow suede from us in the UK. ✓Our expert team 파워 사다리 중계 monitors every single day to ensure 롤 e 스포츠 every one of the air jordan 18 retro super site